Hikmah Isro' Mi'roj

>> Selasa, 25 Mei 2010

Isra' adalah perjalanan Rasul pada malam hari dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha, sedangkan mi'raj adalah perjalanan Rasul dari masjidil Aqsha ke Hidratul muntaha(langit yang paling tinggi). Jadi isra' mi'raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam. Peristiwa ini pula membuat umat Islam ada yang percaya dan juga membuat umat Islam murtad.

Memang peristiwa ini tidak akan mudah dipercaya begitu saja, karena kondisi zaman dahulu belum ada transportasi yang memadai untuk menuju kesana. Peristiwa ini diyakini umat Islam terjadi pada tanggal 27 Rajab, hal ini juga banyak membuat umat Islam yang murtad, hanya ada satu sahabat Abu Bakar yang langsung mempercayainya karena Rasulullah tidak mungkin bohong, sebab Rasul memiliki sifat siddiq.
Oleh karena itu kita sebagai umat Islam dan harus mempercayai dan menjalankan wahyu sholat lima waktu sehari semalam, dimanapun dan kapanpun walaupun sakit maupun sehat. Karena sholat tidak seperti perintah ibadah yang lain yaitu puasa, zakat, haji dll.

Dimasyarakat awam bahwa sholat dapat diqodho' atau diganti pendapat yang demikian ini adalah salah besar seperti tadi sudah kami utarakan diatas bahwa sholat harus dikerjakan dalam kondisi bagaimanapun entah sakit atau sehat maupun tempatnya tidak dimasjid atau dirumah, mungkin malah di hutan, di kendaraan atau dimanapun. Sebagaimana dalam Al-Qur'an surat An-Nisa' ayat 103 yang artinya " Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah diwaktu berdiri, duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman". Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya sholat dibandingkan yang lain.

Demikian juga seorang muslim yang ingin ditinggikan derajatnya oleh Allah, dia mesti melalui proses panjang berliku, untuk menundukkan hawa nafsu dan mengabdi pada perintah, seperti menegakkan shalat. Shalat salah satu point menuju tatanan hidup yang tenteram dan berujung pada ridla Allah (baldah thayyibah wa rabbun ghafur). Dengan shalat manusia diharapkan mampu meredam nafsu hewaniah dan iblisiyah serta lebih mengedepankan naluriah dan nalariah, saat berinteraksi dengan sesama manusia agar tidak ada lagi kemungkaran, korupsi, kekerasan, penggunaan narkoba. Hubungan antara shalat dengan amar ma’ruf nahi munkar adalah hubungan yang keterkaitan. Sebagaimana dalam Al-Qur'an surat al-Ankabut ayat 45 yang artinya "Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar". Fungsi shalat sebatas memberikan trigger (pemicu) untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Dengan kata lain, orang yang sudah punya modal kebaikan lewat shalat harus berkomitmen kembali melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara dinamis dan berkesinambungan. Dan shalat ini juga amalan yang sangat menentukan dikehidupan yang akan datang yaitu yaumul kiamat, karena sholat yang pertama akan dihisab serta menentukan perbuatan yang lainnya.

Pada intinya manusia kalau ingin mendekatkan pada sang kholiq yaitu hanya mengunakan ibadah sholat disamping itu pula denganibadah-ibadah yang lainnya, untu k itu mari kita mendirikan shalat atau menunaikan shalat sebelum kita dishalati.

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP